Selasa, 16 November 2010

Kepedulian dan Rasa Solidaritas Diantara Pemuda Indonesia

    Indonesian kini sedang berduka, karena tertimpa bencana alam hampir secara bersamaan. Mulai dari banjir yang terjadi di Wasior, gelombang tsunami yang terjadi di Mentawai sampai yang terakhir meletusnya Gunung Merapi di Jogjakarta. Dan korban pun berjatuhan akibat bencana alam tersebut.

   Karena Indonesia merupakan Negara yang tidak asing dengan bencana alam, kesadaran warganya akan kepedulian sangatlah tinggi. Karena bangsa Indonesia khas dalam hal ikatan kekeluargaan dan persaudaraan. Bahkan, bencana yang terjadi seakan menjadi sarana penguat persatuan dan kepedulian bangsa Indonesia.

    Dan kepedulian di Indonesia bias dibilang dimotori oleh para pemuda indonesia. Pemuda mengambil peran sangat penting ketika terjadinya bencana. Contohnya pada peristiwa meletusnya Gunung Merapi, pemuda adalah barisan terdepan dalam upaya penyelamatan masyarakat.

Rasa solidaritas yang sangat luar biasa juga ditemukan diantara mahasiswa, mereka juga bersemangat menggalang dana di berbagai tempat, seperti di kampus mereka masing-masing, di jalan raya, dan sebagainya.

    Lebih konkretnya lagi, banyak ditemui pula mahasiswa yang menjadi sukarelawan -sukarelawan penanggulangan bencana Merapi ataupun bencana di tempat lain. Mereka bergabung dan bergotong royong bersama sukarelawan lainnya dari PMI, Tim SAR, TNI, polisi serta lembaga- lembaga bantuan sosial lainnya. Tidak jarang juga, organisasi mahasiswa pun ikut membuka posko - posko tersendiri untuk kepentingan penyaluran bantuan serta perawatan pada korban bencana.
Beruntunnya bencana di Indonesia kali ini sangat berdekatan dengan peristiwa sejarah Pemuda Indonesia, yaitu hari Sumpah Pemuda, yang jatuh pada tanggal 28 Oktober. Hal ini menjadi kesempatan besar bagi pemuda Indonesia untuk membuktikan kalau mereka juga mempunya rasa kepedulian dan solidaritas yang tinggi.

 Namun, tidak semua pemuda mau untuk turut serta membantu korban bencana alam. Masih banyak pemuda yang hidup dalam kehidupan yang mempunyai secuil kepedulian terhadap sesama. Mereka bersenang-senang dengan kehidupannya, di sisi lain ada saudara meraka hidup susah akibat bencana yang melanda kehidupan mereka.

    Sesungguhnya, inilah yang menjadi bencana sesungguhnya bagi masa depan bangsa Indonesia. Ketika negeri ini rawan pada bencana-bencana, masih banyak pemuda yang belum terlibat pada aksi tanggap bencana.

    Pesan dari saya bahwa kita harus tetap peduli terhadap orang-orang yang kesusahan atau membutuhkan bantuan, dimanapun, kapanpun dan siapapun itu, tidak hanya jika ada bencana, Semoga Indonesia terbebas dari bencana beruntun seperti saat ini dan mempunyai cara lain selain “bencana” agar tetap bersatu dan mempunyai rasa kesatuan dan solidaritas bangsa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar